Sabtu, 01 Januari 2011

Uji Kompetensi TTK

Uji Kompetensi TTK

iklan 336x280 iklan link responsive
iklan 336x280 iklan link responsive

Baca Juga

Uji Kompetensi Tenaga Teknis Kefarmasian


Sebenarnya lagi malas nulis nih karena situasi peraturan yang carut marut ini. Tapi karena sudah janji, maka saya harus menepatinya kan. Untuk pengertian uji kompetensi Tenaga Teknis Kefarmasian dengan metode OSCA ini saya anggap sudah mengerti saja ya. Kalau belum tinggal tanya om google aja, banyak kok yang mbahas. Selain itu, kan janjinya ngasih contoh uji kompetensi itu bagaimana. Ya, kan! ^_^


Tujuan uji kompetensi itu sendiri adalah meningkatkan mutu pelayanan kesehatan khususnya melalui sertifikasi tenaga kesehatan, yaitu proses pengujian dan pengakuan atas kompetensi tenaga kesehatan tersebut yg disesuaikan dgn kompetensi di bidang masing – masing. Pelaksanaannya pun didasarkan pada regulasi, bukan kebijakan orgnasiasi apalagi karena kepentingan perorangan. Bukan pula untuk membebani nakes tetapi untuk meningkatkan kualitas keprofesiannya sesuai dengan Standar Kompetensi.



Bagaimana Alur Regulasinya?


Ini pasti akan menjawab anggapan-anggapan jelek yang menyudutkan PAFI. Seperti anggapan bahwa uji kompetensi hanya untuk kepentingan para pengurus PAFI semata, ataupun anggapan lainnya yang lebih kasar. Di bagan ini akan diperlihatkan bagaimana sih perjalanan seorang tenaga kesehatan yang belum memiliki hak untuk melakukan upaya pelayanan kesehtan, hingga memiliki kewenangan tersebut. Perhatikan, apakah ada nama PAFI disana:




TIdak adakan! Karena yang menjalankan uji kompetensi adalah Majelis Tenaga Kesehatan Propinsi yang dikoordinasi oleh Majelis Tenaga Kesehatan Indonesia. Perlu pula diketahui bahwa MTKI adalah badan otonom, non-struktural, & bersifat independen, yg terdiri atas 3 komisi yaitu komisi standardisasi; komisi sistim diklat dan litbang; dan komisi evaluasi. Trus siapa aja sih yang ada didalam MTKI/MTKP itu, jawabannya:
  • DEPARTEMEN KESEHATAN
  • ORGANISASI PROFESI TERKAIT
  • ASOSIASI RUMAH SAKIT
  • FAKULTAS / AKADEMI / INSTITUSI PENDIDIKAN TINGGI KESEHATAN
  • TOKOH MASYARAKAT
  • PAKAR KEDOKTERAN
  • PAKAR PROFESI KESEHATAN LAINNYA
  • PAKAR HUKUM KESEHATAN
Wah, kalau saya teruskan bisa jadi buku yang setebal kamus nih. Jadi lebih baik, langsung ke pokok bahasannya ya.

Ketetapan Kelulusan Uji Kompetensi


Penetapan seorang tenaga kesehatan dinyatakan telah memiliki kompetensi yang baik, apabila:
  • Pengetahuan (bobot 20%). Lulus nilai uji tulis dengan persentase lebih dari delapan pulu persen (>80%)
  • Keterampilan (bobot 50%). Lulus dalam pengambilan keputusan klinik, tepat & terampil melaksanakan tindakan sesuai ketetapan pada setiap kasus/station (Sesuai Daftar Tilik)
  • Sikat/Attitude (bobot 30%). Dinilai dari segi kesopanan; santun menerima/melayani pasien; menghargai keputusan klien; menanggapi respon klien dengan punuh perhatian; serta komunikasi efektif dengan klien dan rekan sejawat.

Dari ketiga poin itu, apabila ada yang tidak lulu, maka:
  • Pengetahuan. Diulang 3 kali. Selanjutnya, perbanyak baca pustaka.
  • Keterampilan.  Diulang 3 kali. Selanjutnya, diharuskan mengikuti magang atau diklat.
  • Sikap. Melalui pertanyaan, bimbingan, arahan, serta motivasi agar mengubah perilaku dalam pelayanan.
 

Alur uji OSCA Tenaga Teknis Kefarmasian



Sebagaimana saya bilang sebelumnya. Lagi males nulis. Jadi saya kutip saja salah satu uraian tentang uji osca TTK ini, yang disampaikan oleh Mba Anie Senas dalam forum diskusi grup FB PAFI.
penjelasan_alur_uji_kompetensi_TTK
“UJI OSCA TERDIRI DARI 10 STASI.

PD STASI I :
TUJUAN : MAMPU MENYERAHKAN OBAT GOL. ANTIBIOTIKA.
bila kita menerima resep dg isi antibiotika apa yg bisa kita lakukan apabila : karena kondisi keuangan pasien hanya bisa beli 1/2 r. bagaimana kita menjelaskan cara penggunakan obt yg berisi antibiotika.

PD STASI II :
7-AN : MAMPU MEMBACA RESEP DOKTER & MENGETAHUI KANDUNGAN ZAT AKTIF OBAT2 YG DITULIS DLAM R/ TSB.
Misal nih ...dellasidrex....kandungan zat aktif utamanya apa. berapa mg.kandungan zat aktif ke2 apa ,berapa mg..dan berdsar r/yg ditulis pasien minum obt tsb ....kali sehari. (jgn takut karena brosur obat yg bersangkutan juga dilampirkan...jadi kita ga usah menghafalkan)

PD STASI III:
7-AN : MAMPU MENGHITUNG BIAYA OBAT RACIKAN
Misal : HJA pct 500 mg @ Rp.125. hja deksa @ Rp.20.Hja ctm @rp.8 Hja kapsul kosong @rp.50. kmd keuntungan apotek unt pembuatan caps RP 150. pembulatan harga rp.50 keatas nah unt jumlah akhir pembayaran brapa bila pct yg digunakan 5 tab,deksa 3tb,ctm 5 tb dan kaps kosong 15.....mudah pokok,e

PD STASI IV:
MAMPU MEMBUAT COPY RESEP

PD STASI V:
MENGEVALUASI KEMAMPUAN SWAMEDIKASI

PD STASI VI :
MENGEVALUASI KETRAMPILAN MENGHITUNG HARGA RESEP TUNGGAL
Misal per tablet bisolvon Rp.1300. cefat Rp.3900.biaya embalase tiap r/Rp.500
berapa hasil terakhir bila r/ dr :
r/bisolvon xv.
r/cefat xv......hihihi....sambil merem ya bisa....


PD STASI VII:
MENGEVALUASI KEMAMPUAN MEMBERI INFORMASI TENTANG PENGGUNAAN OBAT DARI RESEP DOKTER.
Misal kalo dalam 1 Resep terdiri dari 2 obat oral dan 1 obat berbentuk sediaan ovula.

PD STASI VIII :
MAMPU MENGHITUNG JUML BAHAN OBAT DALAM RESEP RACIKAN DAN MENJELASKAN KHASIAT KOMPONEN OBAT DALAM RESEP.
Misal :R/ amok 125 mg
ephedrin hcl 10 mg

kodein 10 mg
dmp 10 mg
ctm 2mg
m.f.pulv dtd no. xv
s.3 d.d.1
pro umar.......

PD STASI IX :
MENGEVALUASI KEMAMPUAN DALAM PROMOSI KELUARGA BERENCANA

 
PD STASI X :
MENGEVALUASI KEMAMPUAN SWAMEDIKASI
stasi ini berbeda dg pelaksanan di stasi V krn di stasi ini kita diuji tidak lagi tertulis tetapi wawancara ....(pura2 nya kita berhadapan dg pasien langsung) tugasnya sih :
1.dg ramah memperkenalkan diri & menyapa pasien.
2.mendengarkan keluhan pasien dg empati
3.memberikan alternativ obt yg dpt dibeli scr bebas unt mengatasi sakit yg diderita pasien.
4.dll deh.....


kalo mau kompenten......ikuti aja alurnya.... KAMU PASTI BISA.....


SHALAM......





Contoh Soal Uji Kompetensi Tenaga Teknis Kefarmasian


A. KEMAMPUAN PENGETAHUAN FARMAKOTERAPI
Pak Aji seorang Kepala Desa di desa Ciwaringin, saat ini sedang resah karena semenjak pemerintah membangun waduk yang persis berbatasan dengan desanya banyak warga yang menurut dokter Puskesmas mengidap sakit cacingan. Dari sosialisasi analisis mengenai dampak lingkungan yang telah diberikan, salah satu dampak pembangunan waduk adalah munculnya vektor penyakit antara lain siput yang bisa menyebabkan skistosomiasis. Tapi pak Aji sampai sekarang tidak mengerti apa hubungan cacingan, siput dan skistosomiasis. Mumpung sedang ke kota ia mampir ke apotek untuk membeli obat cacing anjuran dokter sekaligus konsultasi dengan farmasis.


Berikan jawaban B jika betul dan S jika salah pada lembar jawaban disetiap pernyataan dengan memberi tanda X (silang) sesuai dengan pilihan anda.
  • Skistosomiasis adalah sejenis penyakit akibat infeksi cacing sering disebut juga sebagai Bilharziasis.
  • Penyebab skistosomiasis adalah siput yang hidup di air
  • Salah satu jenis penyakit cacing yang lain adalah Filariasis atau penyakit kaki gajah.
  • Tablet Ascamex dengan dosis 25 mg digunakan sebagai obat cacing pita.

Dan seterusnya…..  Sampai  10 soal.

B. KEMAMPUAN MELAKSANAKAN FARMAKOTERAPI
Ny. Sunaryati (63 th) membawa resep dari seorang dokter spesialis paru. Dia menderita asma dan saat ini dia juga menderita radang bronchitis, batuk dan agak sesak.



Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan singkat!

  • Bentuk sediaan dari inflamide adalah .....
  • Kandungan senyawa aktif dari inflamide adalah.....
  • Dalam resep tersebut, yang berkhasiat sebagai antiinflamasi adalah .....
  • Khasiat atau efek farmakologi dari inflamide adalah .....
 
Dan seterusnya .....  Sampai 10 soal.


C. KEMAMPUAN PENERAPAN ILMU RESEP DI APOTEK
Resep adalah permintaan tertulis dari seorang dokter kepada apoteker untuk membuat dan atau menyerahkan obat kepada pasien. Di dalam resep harus memuat antara lain identitas dokter, tanggal penulisan, tanda R/, aturan pakai dan sebagainya



Padankan setiap pertanyaan disamping kiri dengan jawaban disamping kanan dengan tepat pada lembar jawaban yang disediakan, dengan menuliskan hurufnya saja.


D. MEMBERIKAN EDUKASI ATAU SECOND OPINION KEPADA PASIEN YANG DATANG KE APOTEK

TUGAS PESERTA UJI :
1.            Menyapa pasien dengan empati
2.            Mendengarkan keluhan pasien
3.            Menanyakan sudah berlangsung berapa lama penyakitnya
4.            Menanyakan sejak kapan minum jamu pegel linu
5.            Memberikan penjelasan secukupnya bahwa ibu tersebut menunjukkan gejala rematik
6.            Menyarankan untuk periksa ke dokter karena dokter yang tahu persis penyakitnya. Dokter bukan seorang yang harus ditakuti.
7.            Obat yang diberikan hanya untuk penanggulangan pertama
8.            Obat tersebut tidak boleh dipakai bersamaan dengan jamu pegel linu
9.            Memastikan bahwa informasi yang disampaikan sudah dipahami oleh pasien
10.          Memberi salam penutup


TUGAS PASIEN SIMULASI ;
1.            Datang ke apotek seorang ibu tengah baya (45th) dengan keluhan nyeri pada ruas tangan dan pergelangan kaki terutama bila pagi hari.
2.            Pada tempat yang disebutkan tadi, terlihat merah dan bila dipijit terasa sangat sakit
3.            beliau takut ke dokter semenjak kecil. Beliau selalu minum jamu pegel linu bila pagi hari setelah sarapan
4.            Beliau menginginkan obat yang baik, tidak mahal dan aman.


TUGAS PENGUJI DIAM :




Mengisi checklist yang disediakan.
No. 1,2,3,4,9,10 : Bila dilakukan nilai 1, bila tidak dilakukan nilai 0
No. 5 s.d 8  : Bila dilakukan dengan benar nilai 1, bila salah nilai 0


Selanjutnya dapat sertifikat deh. Sertifikat lulus uji kompetensi dan sertifikat registrasi. Tadinya  mau diupload juga, tapi takut disalahgunakan. Jadi lulus aja dulu, trus puas-puasin deh natapin sertifikatnya. Pasti ada kebanggaan tersendiri. ^_^
iklan 336x280 iklan link responsive (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

Related Posts

Uji Kompetensi TTK
4/ 5
Oleh

1 komentar:

2 Januari 2012 pukul 11.15 delete

koq sama persis dengan teknis uji kompetensi apoteker ya..

Reply
avatar

Silahkan berikan komentar ya teman-teman