Kamis, 13 Januari 2011

Keenan Nasution | Musisi TTK

Keenan Nasution | Musisi TTK

iklan 336x280 iklan link responsive
iklan 336x280 iklan link responsive

Baca Juga

Musisinya Asisten Apoteker

Beliau lebih dikenal dengan nama panggilan Keenan, walaupun sebenarnya nama lengkap beliau adalah Radha Krisnan Nasution. Keenan lahir di Jakarta pada 5 juni 1952, dan pendidikan terakhir beliau adalah SAA (Sekolah Asisten Apoteker) lho. Walaupun begitu, karena hobinya dia menjadi seorang musikus pop yang dianggap membawa warna baru dalam khasanah musik Indonesia. Di usianya yang ke 27, Keenan menikahi Ida Daniar Royani, pada tanggal 25 November 1979 di Jakarta. Ida merupakan janda yang telah bercerai dengan Pangeran dari Malaysia, Tengku Abdul Aziz dan memperoleh seorang anak perempuan dari  pekerkawinan tersebut.


Kepopuleran Keenan dimulai lewat keanggotaannya dalam grup musik Guruh Gipsy yang dipimpinan oleh Guruh Soekarno pada tahun 1977. Semenjak Guruh merilis kaset ‘Guruh Gipsi’ yang bertemakan cinta tanah air, banyak musikus muda usia mengikutinya. Termasuk musisikus muda yang mengembangkat tema baru tersebut adalah Keenan Nasution. Tapi cara patriotisme yang digunakan Keenan berbeda. Tak tanggung-tanggung, beliau menampilkan pagung yang diapit oleh sepasang sang saka merah putih dengan ukuran raksasa, saat tampil di TIM Jakarta pada Novemver 1978. Bahkan untuk memantapkan suasana, di latar belakangnya pun disemprotkan sile yang diantaranya adalah gambar Garuda. Sebagai pertunjukan utama, beliau menyajikan suatu penampilan berupa kolaborasi musik yang menggebu-gebu, kemudian angina yang berembus kencang sehingga mengibaskan bendera. Dan ketika lagu terakhir Negeriku Cintaku dibawakan, muncullah di kedua sisi panggung berupa cahaya lampu fosfor yang mencorong sambil mengepulkan asap dahsyat. Itu dianggap sudah teater.


Diumurnya yang masih muda itu, ia pernah diminta Menteri PPLH Prof. Emil Salim untuk menciptakan musik yang bertemakan tentang lingkungan alam, sekitar tahun 1979. Tapi Keenan menolak permintaan itu. Sebelumnya pada tahun 1978, beliau juga pernah menjadi illustrator musik yang digunakan dalam film Roda-roda Gila. Dan tak ketinggalan nuansa religius yang melekat pada dirinya, hal ini terbukti dengan rumahnya yang dilengkapi sebuah masjid kecil yang terdapat grup pengajian yang beranggotakan sekitar 50 orang. Semuanya anak muda. Ia telah merilis album kompilasi pertama. Album ini juga menyajikan beberapa hit, seperti Nuansa Bening, Negeriku Cintaku, Jamrud Khatulistiwa dan Indonesia Mahardhika. Karyanya yang lain ialah: Dibatas Angan-angan (1978); Tak Semudah Kata-kata (1979); Akhir Kelana (1980); Beri Kesempatan (1981); 42nd Street (1982); Dara-dara (1984); Kupu-kupu Cinta (1986); Bunga Asmara (1990); Dengarkan… … Apa yang Telah Kau Buat? (2007). Keenan telah memainkan peranan sebagai pelopor bagi musisi generasinya. Ia juga merupakan salah satu inspirasi kita para professional tenaga teknis kefarmasian.
iklan 336x280 iklan link responsive (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

Related Posts

Keenan Nasution | Musisi TTK
4/ 5
Oleh

Silahkan berikan komentar ya teman-teman