Jumat, 24 Desember 2010

Kisah Pembantu Farmasi Malaysia

Kisah Pembantu Farmasi Malaysia

iklan 336x280 iklan link responsive
iklan 336x280 iklan link responsive

Baca Juga

Kisah Pembantu Farmasi Malaysia

Oleh: Dhony Pratama


Kalau kemarin saya menulis tentang perbandingan profesi TTK dan AA di negeri Paman Sam. Sekarang kita bandingkan sejarah profesi kita di negeri sendiri dengan negeri tetangga, Malaysia. Perbedaan paling mencolok ialah pada gelar/ nama profesi, kalau di negeri kita AA atau sekarang TTK, maka di negeri tetangga tersebut pada awalnya disebut Pembantu Farmasi. Berikut cerita selengkapnya:


Sejarah

Sekitar bulan September 1957, kira-kira sebulan setelah Kemerdekaan Malaysia, sejarah profesi ini dimulai. Ditahun tersebut pelatihan Pembantu Farmasi dilakukan oleh "premis Sekolah Latihan Jururawat, Hospital Besat Pulau Pinang". Dan kemudian setelah sekian lama sekitar tahun 1964, sekolah tersebut berganti nama menjadi "Sekolah Latihan Pembancuh Ubat". Program pendidikannya pun sederhana, yaitu teori selama setahun dan magang selama 2 tahun. Pada tahun itu juga, sekolah tersebut pindah lokasi ke "Makmal Ubat dan Stor, Jalan Universiti (G.M.S - General Medical Store)", yaitu tempat "Ibu Pejabat Perkhidmatan Farmasi Malaysia (Bahagian Perkhidmatan Farmasi KKM)".


Perubahan Gelar/ Profesi

Secara resmi sih, perubahan nama profesi di Malysia terjadi sebanyak 3 kali, namun terdapat sekali perubahan nama profesi yang tidak resmi. Secara resmi nama profesi pertama mereka yang mulai digunakan pada tahun 1957 - 1981 ialah "Pembacuh Ubat", kemudian pada tahun 1982 sampai 31 Mei 2008 diberi nama "Pembantu Farmasi, dan terakhir dimulai sejak 1 Juni 2009 dirubah menjadi "Penolong Pegawai Farmasi". Sedangkan satu perubahan tidak resmi nama profesi mereka terjadi pada tahun 1981 -  1982, yaitu "Juru Obat". Tetapi karena dianggap seperti seorang Apoteker maka nama profesi tersebut diganti kembali ke "Pembantu Farmasi".


Bahkan nama profesi "Penolong Pegawai Farmasi" sendiri dianggap sesuatu kekhilafan, ini terbukti dengan pengakuan Tn.Hj.Ruhaiyem (TPKNF). Karena beliau menyebut sendiri pemilihan nama profesi "Pegawai Farmasi", karena menurut beliau seharusnya mendapat nema "Ahli Farmasi". Beliau mengatakan "Sudahlah kita tersalah pilih nama, u all pun ikut belakang Pen.Pegawai Farmasi"!. Padahal menurut beliau nama profesi tersebut tidak mencerminkan tugas tenaga medis {tugas klinikal), dan mirip dengan tugas "pentadbiran".


Perkembangan Pendidikan

"Menteri Pelajaran" tahun jabatan 1998, Yang Amat Berhormat Dato Seri Najib Tun Abd Razak, memulai kurikulum "DIploma Pembantu Farmasi" sebagi tempat pelatihan. Selain perubahan gelar akademik dari hanya diploma ke dipoloma farmasi, juga terjadi perubahan sekolah menjadi "Kolej Pembatu Farmasi" yang kebanyakan pengajarnya dari kalangan mantan "Pembantu Farmasi".


Pada Tahun 2004, untuk ketiga kalinya terjadi perubahan, yaitu "Kolej sains Kesihatan Bersekutu, Sg.Buloh. Begitupula perubahan dengan "sitem Universiti dan kredit point dan pembelajaran semester". Walau seharusnya disebut diploma farmasi, tetapi mereka tetap menggunakan Diploma "Pembantu Farmasi", dengan masa studi 3 tahun yang terdiri dari 6 semester. Namun baru tahun kemarin (2009), mereka telah menggunakan nama Diploma Farmasi.
iklan 336x280 iklan link responsive (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

Related Posts

Kisah Pembantu Farmasi Malaysia
4/ 5
Oleh

Silahkan berikan komentar ya teman-teman